Sebenarnya aku hanya orang biasa, bukan orang keren, hebat dan sebagainya. Aku hanya anak desa yang sederhana karena memang tak punya apa2, ahaha.
Sebagai orang Jawa aku selalu memegang teguh falsafah jawa yang diajarkan keluargaku, tapi bukan kejawen ya. Salah satunya, hingga kini aku masih bisa menuturkan bahasa Krama Inggil, yakni bahasa paling halus dalam bahasa Jawa yang dipakai ketika lawan bicara kita adalah orang yang lebih tua. Bukannya sombong, karena memang saat ini tidak banyak anak yang mampu menuturkan bahasa Krama Inggil, terutama generasi Z.
Banyak sekali falsafah Jawa yang telah diajarkan kepadaku. tapi ada satu falsafah yang benar-benar ku pegang dan ku amalkan, karena bagiku falsafah ini mendasar dalam menjalani kehidupan hingga ajal menjemput kelak. Walaupun terkadang aku bisa khilaf namun tetap tidak melanggar ajaran falsafah ini. Ialah falsafah 'molimo'.
Dari segi bahasa, kata molimo merupakan sebuah akronim dalam bahasa jawa, yakni terdiri dari kata 'mo' yang berarti tidak mau atau dalam bahasa jawa adalah emoh/moh, dan kata limo yang berarti lima. Karena itu dalam falsafah molimo terdapat lima asas pokok ajaran yang harus kita hindari. Kelimanya yaitu mo mabuk, mo main, mo madon, mo madat, mo maling.
Mo mabuk, berarti tidak mau mabuk yaitu tidak minum minuman yang bisa menghilangkan akal sehat, seperti anggur, bir, tequila, arak, ciu, congyang, topi miring, whiski, tuak, vodka, dan sebagainya. Kok penulis tahu banyak, ya supaya tidak terminum hhhe.
Selanjutnya mo main, yaitu tidak berjudi, apapun bentuknya pokoknya jangan berjudi deh, karena kata Bang Roma judi itu menjajikan kemengan, kamu pasti tahu janji itu bukan hal yang pasti, kaya janji-janji manis si doi.
Yang ke-tiga mo madon, dalam bahasa Jawa kata madon memiliki kata dasar 'wadon' yang berarti perempuan, dan berubah menjadi madon karena berbentuk aktif, sehingga makna lengkapnya tidak mau main perempuan. Istilah lainnya kamu pikir sendiri saja, kalau ditulis sepertinya kurang sopan, hhhe. Kalau pun dijelaskan secara rinci kamunya bisa geli, intinya jangan berzina.
Yang ke-empat mo madat, kalau kalian masih ingat pelajaran IPA tentag NAPZA, itu lah yang dimaksud mo madat, bukan perihal napza nya loh ya, tapi larangan mengkonsumsi napza itu sendiri. Napza apaan sih?. Napza itu singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, bahasa umumnya narkoba. Ininih yang merusak generasi sekarang, pikiran, perkataaan dan perbuatannya jadi ngawur. So, kamu jangan deket-deket ya sama yang namanya narkoba dan sejenisnya, mending deketin orang tua si doi, biar dikasih restu. hhhe.
Mo maling, sepertinya sudah jelas bagi pembaca yang budiman, hhe. Mo maling ya tidak mencuri, yaitu tidak mengambil apapun yang bukan hak kita, sedikit pun jangan. Tapi kalau mencuri hati, itu mungkin perkara lain yah, hmm.
Dari kelima asas di atas tak satupun aku jalankan, karena itu sebuah larangan hhhe. Sedikit cerita, sejak peulis duduk di bangku SMU kelima hal itu sepertinya sudah tak berlaku, karena banyak teman2 ku dulu yang melanggar salah satu atau lebih dari kelimanya. Tapi dengan kesadaran diri dan petunjuk Sang Pencipta aku tak terpengaruh oleh keadaan sekitar hingga sekarang masih ku pegang dan ku amalkan.
Itu saja dulu, terima kasih, semoga bermanfaat.
0 komentar