Surrender

  • Senin, Agustus 19, 2024
  • By Khilmi Bachtiar
  • 0 Comments

at the end gagal maning son, perusahaan ojek online yang tak rintis dari 0 Finsend harus rela tak bubarin, ya mau gimana lagi, paling gedeg sama judi online, meskipun udah lumayan jalan, dan harusnya juga bisa dilanjut meski tanpa pendanaan, kini harus tak relakan..

Malam itu aku sengaja tidur di kontrakan Finsend yang jadi kantor sekaligus mess, tengah malem ku sengaja ga tidur, entah pada sadar atau tidak saya masih terjaga, ku denger di dalam kamar seorang temen pada lagi main judi online, tanpa pikir panjang dikeesokan harinya aku bicara sama temen2 yang masih ada disitu aku agak jengkel mengungkapkannya, akhirnya kutanya siapa yang semalam pada main judi slot, karena tidak ada yang mau mengaku, akhirnya aku panggil temenku Nugroho untuk 4 mata membahas masalah itu. Dari pengakuan Nugroho dia menginfokan ada 2 orang dari team Finsend yang biasanya main judi slot, astagaa... dari situ ku langsung muntab hehe, udah berapa banyak pengorbanan tenaga uang serta pikiran kita habiskan untuk membangun perusahaan, eh malah ada yang menggerogoti dari dalam, tidak lama langsung ku putuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kantor yang pastinya juga tidak melanjutkan operasional aplikasi.

Di posisi ini aku sangat kecewa dengan temen2 ku entah apa yang bikin mereka melakukan hal seperti itu, padahal mereka tahu ini usaha kita ikhtiar dan tawakalkan bersama, kalau mereka melakukan dosa2 seperti itu (di tempat usaha) lalu bagaimana dengan doa2 kita kepada Tuhan untuk perusahaan ini, wkwkw. Ya akhirnya kuputuskan aku tidak mau melanjutkan ini bersama mereka lagi dan untuk sementara aplikasi Finsend akan offline entah sampai kapan nanti ku bangkitkan kembali.

Bukannya aku berniat untuk menyidir atau menghina temen2 ku yang pada kecanduan judi online, justru aku mencintai mereka heuheuheu, aku bikinkan website yang isinya dakwah mengenai haramya berjudi, dengan tujuan setidaknya saya menyampaikan hal yang baik terlepas diterima atau tidak. 
Meski kecanduan seperti itu bisanaya sulit untuk dihilangkan, apa salahnya mencoba, toh jadinya dakwah juga, haditsnya ballighu anni walau ayah, bukannya saya sok agamis sih tapi landasan agama harus kuat loh, dari segi ilmu lalu diimplementasikan ke perilaku, bukan hanya soal penampilan saja yang agamis, heuheuheu.




You Might Also Like

0 komentar