Sedari kecil aku dididik agama oleh ibuk dan bapakku secara kuat dengan aqidah dan akhlaq, berbeda jika dipondok diajarkan ilmu-ilmu dasarnya dalil2 dsb.. tapi di lingkungan keluarga yang diajarkan adalah implementasi sehari-hari.
Kalau Ibuku seringnya mengingatkan dan berpesan padaku tentang Syariat yang lebih mengarah ke ibadah dan dzikrullah (emut). Sedangkan bapakku mengajarkanku tentang Muamalah, meskipun muamalah sendiri juga termasuk kedalam syareat, namun yang ditekankan adalah kebermanfaatan bagi sesama, anfaukum linnas (kalau di dalam hadits anfauhum linnas, untuk memahaminya harus belaajar nahwu sorof dulu ya hhe..).
Tidak hanya berpesan semata, ibuku dan bapakku telah memberikan contoh kepadaku dan kakakku. Ibuku memberi contoh ketekunan dan istiqomah dalam beribadah, dan bapakku adalah orang yang penderma suka menolong orang lain, karena pekerjaan bapak adalah seorang perangkat desa yang menggunakan jabatannya untuk membantu warganya. Bapak pernah bilang tidak penting untuk menjadi orang penting (pejabat) tapi penting untuk menjadi orang yang bermanfaat, masih kuingat dawuh beliau itu.