Di antara teman-teman wanita yang pinter2, kenapa harus aku yang maju..?
Hari itu acara Muwadda'ah atau perpisahan bagi lulusan kelas IX angkatanku di madrasah, sebelumnya aku tak tahu kalau masuk 10 NEM tertinggi, sampai hari H sejam sebelum acara ku dikabari seorang teman. Tentu kaget karena tak ada persiapan apapun, bahkan penampilan apaadanya, langsungku beranjak pulang, kuingat waktu itu aku pulang untuk ganti sepatu warna putih supaya gak terlihat teladan2 amat, karena aturannya sepatu harus hitam, dan ganti seragam yang paling bagus.
Info yang amat mendadak itu karena hari2 sebelumnya aku jarang ke madrasah, sebelumnya aku dapat amanat dari madrasah melalui osis untuk memberikan sambutan dalam bahasa krama inggil, atau sesorah pada acara itu. Secara halus aku menolaknya dan meminta temanku untuk menggantikan, alasan bagiku karena khawatir demam panggung jika nanti tampil didepan orang tua ku sendiri, karena ini muwadda'ah angkatanku. Namun dalih ku kepada osis bahwa tahun lalu aku sudah tampil pada acara yang sama, muwadda'ah kakak kelas, jadi ingin memberikan kesempatan kepada yang lain untuk tampil.
Di tahun sebelumnya pada acara muwadda'ah kakak kelas aku sambutan sebagai ketua osis dengan bahasa inggris hapalan. Bahasa inggris dipilih sengaja karena beberapa waktu sebelumnya aku berhasil meraih trofi pada english speech contest tingkat kabupaten, dan itu menjadi trofi paling prestisius bagiku. Dan pada acara itu aku yang kelas 8 tampil didepan seluruh murid kelas 9 yang didampingi walinya masing2. Kebetulan kakak kelas ku ada beberapa yang masih kerabat, jadi wali mereka juga saudaraku sendiri, yasudah.. perform pidato bahasa inggris ku itu tersebar sampai kemana-mana, sampai orang tuaku juga mengetahuinya, seingatku setelah itu aku dibelikan hadiah bola oleh Bapak.